MATERI AJAR HARI JUM'AT, 24 JANUARI 2020
Tema 6 : panas dan Perpindahan
Subtema 3 : Pengaruh Kalor Terhadap Kehidupan
PB 3
KOMPETENSI
DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa
Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari
media cetak atau elektronik.
|
3.3.1 menyebutkan kata kunci dari teks
penjelasan secara tepat.
|
4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan
(eksplanasi) dari media cetak atau elektronik dengan menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual.
|
4.3.1 menyajikan hasil kesimpulan isi teks
penjelasan secara mandiri.
|
IPA
Kompetensi Dasar (KD)
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari.
|
3.6.1 menjelaskan benda-benda yang dapat
bersifat mempercepat dan menghambat perpindahan kalor secara tepat.
|
4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang
perpindahan kalor.
|
4.6.1 Melaporkan hasil benda-benda yang dapat
bersifat mempercepat dan menghambat perpindahan kalor secara tepat.
|
Perhatikanlah gambar kegiatan di atas. Kegiatan apa saja yang kamu
lihat? Apakah tujuan kegiatan tersebut? Bagaimana pengaruh kegiatan
tersebut terhadap pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat
setempat? Bagaimana dengan kegiatan masyarakat yang ada di wilayah
tempat tinggalmu?
Ayo Membaca
Peran Masyarakat terhadap Lingkungan Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia, merupakan masyarakat yang selalu menghargai
warisan budaya nenek moyangnya. Bentuk penghargaan tersebut, antara lain
ditunjukkan dengan kebiasaan melakukan kegiatan tradisi dalam
kehidupannya. Mulai dari peristiwa kelahiran hingga kematian, terdapat
tradisi yang terus dijalankan hingga kini.
Tidak dimungkiri bahwa ada kecenderungan masyarakat untuk mengurangi kegiatan tradisinya dengan berbagai alasan. Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi-tradisi nenek moyang kembali meningkat. Tempat-tempat wisata adat, menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi masyarakat pada saat liburan. Tempat-tempat wisata yang mengusung tema kembali ke masa lalu dan kembali ke alam, menjadi salah satu tujuan wisata yang digemari. Pemerintah dan masyarakat adat, menetapkan beberapa desa menjadi desa adat yang dikelola dan dilindungi pemerintah untuk mempertahankan nilai budaya masyarakat adat tersebut.
Keberadaan desa adat, memang beranjak dari keinginan untuk tetap
memelihara peninggalan nenek moyang dengan mempertahankan nilai dan
kegiatan tradisional. Nilai dan kegiatan tradisi nenek moyang bangsa
Indonesia, selalu menghargai alam sebagai sumber kehidupan. Terdapat
beberapa desa adat di Indonesia yang dipelihara, dilindungi, dan dijaga
baik oleh masyarakat setempat maupun oleh pemerintah setempat. Desa Adat
Bena di Ngada, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Sade di Lombok, Desa Adat
Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Kampung Naga di Tasikmalaya,
Desa Adat Terunyan di Bali, Desa Adat Pariangan, Tanah Datar di Sumatra
Barat, merupakan beberapa contoh desa adat yang dipertahankan keberadaan
dan keasliannya hingga kini.
Ada juga beberapa desa adat dan kehidupan masyarakat asli yang
diperkenalkan ke masyarakat luas, melalui beberapa orang setempat yang
peduli untuk mempertahankan nilai budaya dan kegiatan tradisinya. Salah
satunya adalah Desa Adat Osing di Kemiren, Banyuwangi yang diperkenalkan
ke masyarakat luas melalui seorang ahli kopi setempat. Desa ini,
dikelola untuk mempertahankan tradisi Masyarakat Osing sebagai suku asli
masyarakat Banyuwangi. Andrea Hirata juga dikenal melakukan usaha untuk
mengangkat dan mempertahankan pusaka tradisi mayarakat desa Gantong
Belitung di Sumatra Selatan. Melalui novelnya yang sangat terkenal
“Laskar Pelangi”, Andrea memperkenalkan kehidupan masyarakat Melayu yang
tinggal di Desa Gantong, tanah kelahirannya.
Ayo Menulis
Berdasarkan bacaan di atas, tuliskan hal-hal yang kamu pahami dari
setiap paragraf pada bacaan dalam sebuah kalimat. Kalimat-kalimat
tersebut akan mewakili isi dari bacaan yang kamu baca. Tuliskan pada
tempat yang telah disediakan.
Berdasarkan kalimat-kalimat yang mewakili isi bacaan yang telah kamu
tulis, buatlah sebuah diagram yang akan menjelaskan pemahamanmu terhadap
bacaan di atas. Gunakan diagram berikut untuk membantumu! Tuliskanlah
kalimat-kalimat yang menjadi pokok pikiran dari setiap paragraf dalam
bacaan di dalam setiap kotak yang tersedia. Satu kotak tentu mewakili
satu paragraf. Berilah keterangan hal-hal penting lain dalam paragraf
yang mendukung pokok pikiran tersebut. Lakukanlah bersama dengan teman
sebangkumu! Buatlah diagrammu pada tempat yang disediakan di bawah ini.
Tuliskanlah pemahamanmu tentang isi bacaan yang diperoleh dari media elektronik di atas dalam tulisan satu paragraf berikut.
Jawab:
Masyarakat Indonesia selalu menghargai warisan budaya nenek moyangnya.
Misalnya kegiatan tradisi peristiwa kelahiran hingga kematian. Ada
kecenderungan masyarakat untuk mengurangi kegiatan tradisinya, namun
kesadaran masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi-tradisi nenek
moyang kembali meningkat. Desa adat memang untuk tetap memelihara
peninggalan nenek moyang. Terdapat beberapa desa adat di Indonesia yang
dipelihara, dilindungi, dan dijaga baik oleh masyarakat. Beberapa desa
adat dan kehidupan masyarakat asli yang diperkenalkan ke masyarakat
luas. Salah satunya adalah Desa Adat Osing di Kemiren, Banyuwangi.
Jelaskanlah hasil pekerjaanmu dengan menjelaskan hubungan setiap konsep
yang kamu temukan dalam bacaan tersebut di dalam kelompok kecil.
Bandingkanlah hasil pekerjaanmu dengan hasil pekerjaan yang dibuat
temanmu. Lakukanlah diskusi ketika ada pertanyaan di dalam kelompokmu.
Pagi ini, sekolah ramai dengan para siswa yang mengenakan batik berbagai
motif. Hari ini adalah Hari Batik. Hari Batik dirayakan mulai tanggal 2
Oktober 2009 setelah UNESCO PBB menetapkan batik sebagai Warisan
Kemanusiaan Budaya Lisan dan Nonbendawi. Para siswa dan guru di sekolah
merayakannya dengan mengenakan baju dengan motif batik yang
berbeda-beda.
Siti: “Hai, Lani! Kamu terlihat cantik dengan motif batik itu. Bagaimana
rasanya memakai kain bermotif batik, Lan? Batik dari daerah mana itu,
Lan?”
Lani: “Terima kasih, Siti! Aku suka memakai baju bermotif batik ini.
Bahannya nyaman dan tentu saja aku suka dengan motifnya. Cantik ya! Ibu
membelinya di Pekalongan saat mengunjungi salah satu kerabat di sana.
Bagaimana denganmu?”
Siti: “Kata Ibu, batikku berasal dari Solo. Warnanya lebih banyak warna
alam, seperti cokelat dan putih. Berbeda dengan motif batik yang kamu
kenakan, ya. Motif batikmu lebih berwarna. Tetapi aku suka sekali dengan
yang ini. Ibu bilang, aku terlihat anggun dengan baju motif batik ini.
Tahukah kamu cara pembuatan batik yang dilakukan nenek moyang kita?”
Lani: “Ya, aku pernah melihatnya di televisi! Setelah membuat pola yang
juga diwariskan secara turun-temurun, para pembatik memanaskan malam di
dalam sebuah wajan logam. Lalu dengan menggunakan canting yang juga
terbuat dari logam, mereka mulai membatik. Setelah itu, kain yang sudah
dibatik akan dicelupkan ke dalam air panas untuk meluruhkan malam, lalu
mencelupkannya ke dalam pewarna. Setelah itu kain akan dijemur di bawah
sinar matahari.”
Siti: “Wah, kamu tahu betul proses pembuatan batik, Lani! Informasi dari
media elektronik seperti televisi memberikan informasi untuk
pengetahuan kita, ya! Setelah saya mendengarkan penjelasanmu, ternyata
nenek moyang kita pun tahu betul cara memanfaatkan sumber panas untuk
kegiatan membatik, ya! Hebat! Saya semakin bangga dan ingin tahu lebih
banyak tentang keunikan masyarakat di Indonesia! Kita cari tahu dari
media elektronik lainnya, yuk!”
Keunikan suatu daerah dan masyarakatnya, kini menjadi modal utama untuk
meningkatkan kehidupan masyarakat. Banyak daerah berusaha menggali
potensi daerahnya dan mengembangkannya agar masyarakatnya mendapatkan
banyak manfaat. Simaklah sebuah artikel yang diperoleh dari salah satu
koran elektronik daerah berikut ini.
Ayo Membaca
Perajin Batik Osing
Masyarakat Osing yang tinggal di daerah pesisir ujung timur Pulau Jawa,
tepatnya di Kabupaten Banyuwangi, telah lama melakukan kegiatan
membatik. Kegiatan ini, umumnya dilakukan dalam skala industri rumah
tangga. Setiap kelompok pembatik, bisa memiliki motif sendiri yang
menjadi keunikan dari kelompok tersebut.
Dengan semakin tingginya minat masyarakat umum terhadap batik, para
pelaku industri batik di Banyuwangi pun melakukan banyak terobosan.
Salah satunya adalah mengembalikan pemakaian bahan pewarna alami untuk
batik mereka. Bahan-bahan yang digunakan adalah berbagai jenis tanaman
yang ada di sekitar rumah perajin, seperti daun krangkong (sejenis
kangkung), daun lamtoro, daun mangga, jati, jengkol, kulit kopi, daun
ketepeng, putri malu, dan kumis kucing.
Untuk semakin memperkaya penggunaan pewarna alam dan memperbanyak kreasi
motif, desainer nasional Merdi Sihombing dilibatkan. Ia diminta oleh
pemerintah daerah setempat untuk melatih para perajin batik di
Banyuwangi yang mayoritas adalah usaha sangat kecil, usaha kecil, dan
menengah (UMKM). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan,
pelatihan yang memadukan antara desainer nasional dan para perajin local
dilakukan secara berkala dalam rangkaian menuju Banyuwangi Batik
Festival (BBF) dan Swarna Fest yang digelar pada 9 Oktober 2016 lalu.
BBF adalah agenda tahunan Banyuwangi untuk mendorong geliat industry
batik. Adapun Swarna Fest adalah ajang unjuk kreasi industri tekstil
berpewarna alam yang digagas oleh Kementerian Perindustrian.
”Kami terus mendukung usaha para pembatik untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas batiknya. Hal ini, akan memberikan pengaruh
meningkatnya tingkat ekonomi perajin dan pada pembangunan sosial budaya
masyarakat setempat. Dengan batik pewarna alam, para perajin bisa lebih
untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi. Apalagi bahan
pewarnanya mudah sekali didapatkan di sekitar kediaman para pembatik,”
jelas Pak Bupati.
Salah satu perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung, sangat
antusias dengan pemakaian pewarna alam ini. Ia dan rekanrekannya
mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini. Salah satunya adalah ia
dapat memanfaatkan bahan alami di sekitarnya untuk dijadikan bahan
pewarna alami batiknya. Dengan demikian ia tetap dapat memelihara
lingkungannya karena pewarna yang ia gunakan sangat ramah lingkungan.
Tidak seperti pewarna kimia yang limbahnya dapat merusak lingkungan
sekitar.
Berdasarkan bacaan di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini.
- Apa tujuan utama diadakannya kegiatan pelatihan pembatikan dengan menggunakan pewarna alami? Tujuan diadakannya kegiatan pelatihan adalah semakin memperkaya penggunaan pewarna alam dan memperbanyak kreasi motif.
- Apa manfaat dari kegiatan tersebut bagi para pembatik dan masyarakat Banyuwangi? Meningkatnya tingkat ekonomi perajin dan berdampak pada pembangunan sosial budaya masyarakat setempat.
- Bagaimana pengaruh penggunaan pewarna alami pada pembangunan ekonomi para perajin batik? Dengan batik pewarna alam, para perajin bisa lebih untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi.
- Bagaimana pengaruh kegiatan tersebut pada pembangunan sosial budaya masyarakatnya? Dengan menggunakan pewarna alami, masyarakat turut serta dalam menjaga lingkungan sekitar.
- Adakah kegiatan serupa di daerahmu? Apakah tujuannya?
Ayo Mengamati
Bagaimana dengan kegiatan masyarakat di daerah tempat tinggalmu? Lakukanlah kegiatan berikut ini di dalam kelompok.
1. Carilah informasi tentang kegiatan masyarakat di wilayah tinggalmu
melalui koran daerahmu. (Kamu juga dapat menggunakan koran dalam bentuk
media cetak ataupun koran elektronik seperti contoh di atas. Mintalah
bantuan orang dewasa di sekitarmu, jika kamu ingin menggunakan koran
elektronik).
2. Pilihlah paling sedikit satu artikel dari koran tersebut.
3. Guntinglah artikel tersebut. Lalu tempelkan di atas kertas gambar ukuran A4.
4. Bacalah artikel tersebut dengan saksama. Lalu tuliskan di samping artikel beberapa keterangan seperti contoh berikut.
Nama Kegiatan : Pelatihan Pembuatan Kue
Tempat dilakukan kegiatan : Balai RW
Tujuan Kegiatan : Melatih Ibu Rumah Tangga membuat Kue
Manfaat kegiatan terhadap masyarakat sekitar:
Melatih ibu rumah tangga membuat kue yang dapat dijual sehingga dapat menambah penghasilan.
5. Presentasikanlah hasil pengamatanmu di depan kelas. Setelah itu, tempelkan di dinding kelas.
6. Perhatikanlah dan catatlah informasi menarik yang disampaikan oleh kelompok yang lain.
7. Tuliskanlah kesimpulanmu dari kegiatan ini.
Jika kamu perhatikan dengan saksama, dalam setiap kegiatan yang
dilakukan bersama dalam masyarakat, ada hak dan kewajiban yang harus
dilakukan oleh anggotanya. Kamu dan teman sekelompokmu, dapat
melaksanakannya dengan baik karena setiap pihak yang terlibat
melaksanakan peran dan kewajibannya dengan rasa tanggung jawab.
Tanggung jawab adalah sikap melaksanakan segala sesuatu yang telah
disepakati bersama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan mengetahui hak
dan kewajiban dan melaksanakannya dengan tanggung jawab, tujuan bersama
dapat tercapai. Apa yang terjadi jika tanggung jawab tidak dilaksanakan?
Dengan memahami bacaan “Perajin Batik Osing”, perhatikan bagaimana
pelaksanaan hak dan kewajiban orang-orang yang terlibat. Ikutilah
langkah kegiatan berikut.
1. Tentukan siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
2. Tentukan dan jelaskan peran setiap orang yang terlibat.
3. Tentukan dan jelaskan hak dan kewajiban orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
4. Tentukan dan jelaskan tanggung jawab orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
5. Gunakan tabel berikut untuk melakukan kegiatan ini.
Pihak yang Terlibat
|
Peran
|
Hak
|
Kewajiban
|
---|---|---|---|
Masyarakat Osing | Menciptakan motif batik Banyuwangi | Memperoleh motof batik yang unik | Menggunakan bahan pewarna alami untuk batik mereka |
Merdi Sihombing | Melatih para perajin batik di Banyuwangi | Mendapatkan penghargaan dan imbal jasa atas pelatihan yang dilakukan | Memperbanyak kreasi motif batik Banyuwangi |
Abdullah Azwar Anas | Mendorong geliat industri batik di banyuwangi | Meningkatnya tingkat ekonomi perajin batik di Banyuwangi | Mendukung usaha para pembatik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas |
Perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung | Mengikuti pelatihan | Mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan | Memanfaatkan bahan alami untuk dijadikan bahan pewarna |
6. Apa yang akan terjadi bila salah satu dari orang-orang yang
seharusnya terlibat dalam kegiatan tersebut, tidak melakukan peran dan
kewajibannya masing-masing? Jelaskan kemungkinan tersebut pada tabel
berikut!
Pihak yang Terlibat
|
Jika Tidak Melakukan Tanggung Jawabnya
|
---|---|
Masyarakat Osing | Motif batik Banyuwangi tidak akan berkembang dengan baik |
Merdi Sihombing | Kreasi motif perajin batik di Banyuwangi tidak berkembang |
Abdullah Azwar Anas | Geliat industri batik di Banyuwangi akan berkurang |
Perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung | Lingkungan tercemar karena menggunakan bahan pwarna kimia |
Kesimpulan yang didapatkan tentang pelaksanaan tanggung jawab di dalam kehidupan bermasyarakat:
Jawab:
Dengan mengetahui hak dan kewajiban dan melaksanakannya dengan tanggung jawab, tujuan bersama dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar