Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema 2 : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan
PB : 4
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
3.5 Menggali informasi penting dari teks narasi
sejarah yang disajikan secara lisan dan tulis menggunakan aspek: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
|
3.5.1 Membaca berbagai peristiwa dalam upaya pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh tanggung jawab.
|
4.5 Memaparkan informasi penting dari teks narasi
sejarah menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif
|
4.5.1 Menyajikan hasil identifikasi mengenai peristiwa dalam upaya pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh tanggung jawab.
|
IPS
Kompetensi Dasar (KD)
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting
penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kedaulatannya.
|
3.4.1 menyebutkan berbagai identitas suku bangsanya dengan penuh tanggung jawab.
|
4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai
faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya
bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.
|
4.4.1 mengenal suku-suku bangsa di Indonesia dengan penuh kepedulian.
|
SBdP
Kompetensi Dasar (KD)
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
3.3 Memahami pola lantai dalam tari kreasi daerah.
|
3.3.1 Memahami karya tari dengan pola lantai.
|
4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari kreasi daerah.
|
4.3.1 Memperagakan karya tari dengan pola lantai.
|
Proses Pembentukan NKRI
1. Pembentukan Kelengkapan Pemerintahan
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan
sidangnya yang pertama di Gedung Kesenian Jakarta.Sidang dipimpin oleh
Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakilnya.Anggota Sidang
PPKI sebanyak 27 orang.
Melalui pembahasan secara musyawarah, sidang mengambil keputusan penting, antara lain sebagai berikut.
- Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi RI.
- Memilih presiden dan wakil presiden, Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI.
- Tugas presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Komite Nasional.
PPKI melanjutkan pekerjaannya guna melengkapi
berbagai hal yang diperlukan bagi berdirinya negara dengan melaksanakan
sidang pada tanggal 19 Agustus 1945. Dalam sidang kedua, PPKI
menghasilkan keputusan, antara lain sebagai berikut.
- Menetapkan dua belas kementerian yang membantu tugas presiden dalam pemerintah.
- Membagi wilayah Republik Indonesia menjadi delapan provinsi, yaitu Provinsi Sumatra, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sunda Kecil, Provinsi Maluku, Provinsi Sulawesi, dan Provinsi Kalimantan.
2. Pembentukan Komite Nasional Indonesia
PPKI kembali mengadakan sidang pada tanggal 22
Agustus 1945 yang memiliki agenda pokok tentang rencana pembentukan
Komite Nasional dan Badan Keamanan Rakyat.Komite Nasional dibentuk di
seluruh Indonesia dan berpusat di Jakarta.Tujuannya sebagai penjelmaan
tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan kemerdekaan
Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat.
3. Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara
Dalam rapat Pleno PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945,
diputuskan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR).BKR ditetapkan
sebagai bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) yang
merupakan induk organisasi dengan tujuan untuk memelihara keselamatan
masyarakat, serta merawat para korban perang.
4. Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Seluruh Daerah di Indonesia
Bentuk pemerintah daerah di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 (sebelum diamandemen). Pasal tersebut
berbunyi: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan
bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan
memandang dan mengingat dasar musyawarah dalam sistem pemerintahan
negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat
istimewa. Berdasarkan bunyi pasal tersebut, berarti daerah Indonesia
akan dibagi dalam daerah provinsi. Setiap daerah provinsi akan dibagi
pula dalam daerah yang lebih kecil.
Peristiwa sebelum, saat, dan sesudah Proklamasi juga
melahirkan tokoh-tokoh yang sangat berjasa bagi bangsa dan negara.Dengan
jiwa rela berkorban dan pantang menyerah serta gagah berani, mereka
berdiri di barisan terdepan untuk memperjuangkan kepentingan bangsa dan
negara.Selain tokoh Dwitunggal, yakni Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta,
juga kita kenal Amhad Soebarjo.Dia juga sangat berjasa dalam perumusan
dan penyusunan naskah Proklamasi.
Ahmad Soebarjo
Ahmad Soebarjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada
tanggal 23 Maret 1897.Beliau dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan
bersahaja.Peran yang menonjol adalah ketika beliau ikut menjadi Panitia
Sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal
Pembukaan UUD 1945.
Beliau juga menjadi penengah antara golongan muda dan
golongan tua ketika terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan itu muncul
ketika akan menentukan waktu pembacaan Proklamasi.
Ahmad Soebarjo juga dikenal sebagai tokoh perumus
naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.Beliau diperintahkan oleh Ir.
Soekarno untuk mengutip kata-kata dari Piagam Jakarta terutama bagian
pembukaannya, yaitu “Atas berkat rahmat Allah maka rakyat Indonesia
menyatakannya kemerdekaannya”.Kalimat tersebut diminta untuk dijadikan
kalimat pembuka naskah Proklamasi.Pada akhirnya, disepakati kalimat
pertama pada teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah “Kami bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.Kalimat ini
berasal dari kutipan alinea ketiga Piagam Jakarta.
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional,
kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di
Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.Beberapa unsur
kebudayaan Indonesia antara lain sebagai berikut.
1. Religi/Kepercayaan
Di Indonesia, diakui adanya enam agama resmi, yaitu
Hindu, Buddha, Islam, Katolik, Kristen, dan Konghucu. Semuanya dapat
mengembangkan sikap tolerensi dan kerukunan.
2. Mata Pencaharian
Keragaman alam di Indonesia menyebabkan mata
pencaharian masyarakatnya juga beragam.Sebagian penduduk Indonesia
menjadi petani karena memang tanahnya subur.Sementara itu, orang-orang
yang tinggal di tepi sungai atau pantai mengandalkan perikanan sebagai
mata pencahariannya.Lalu, ada pula yang menjadi pedagang, peternak,
pekerja jasa, atau mata pencaharian lainnya.
3. Teknologi dan Peralatan
Teknologi berkaitan dengan kepandaian dan
keterampilan orang dalam membuat atau melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan hidup.Teknologi bermula dari bentuk yang sangat sederhana,
lalu berkembang terus sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
4. Kesenian
Hampir semua suku bangsa di Indonesia memiliki kesenian yang menjadi ciri khasnya.Kesenian dapat dikelompokan menjadi dua macam.
- Kesenian yang dapat dinikmati oleh mata, misalnya seni patung, seni ukir, seni lukis, seni rias, seni tari, seni pedalangan (wayang), dan seni olahraga.
- Kesenian yang dapat dinikmati oleh telinga, misalnya seni musik dan seni sastra. Setiap suku di Indonesia juga memiliki lagu daerah, alat musik, dan berbagai keseniannya sendiri-sendiri
5. Pengetahuan
Berbagai suku bangsa di Indonesia telah memiliki
pengetahuan yang tinggi.Pengetahuan itu telah mereka terapkan untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan hidup.Pengetahuan itu antara lain
tentangalam sekitar, flora fauna, bahanbahan mentah, benda-benda di
lingkungan alam, tubuh manusia, sifat dan kelakuan manusia, serta
pengetahuannya tentang ruang dan waktu.
6. Sistem Kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan adalah pola hidup yang menjadi kebiasaan dan dianut serta telah menjadi
kebiasaan suatu masyarakat. Ada sistem perkawinan,
sistem kekerabatan, dan sistem berperilaku dalam masyarakat.Contohnya,
sistem marga pada suku Batak dan sistem trah pada suku Jawa.Kedua contoh
ini merupakan sistem kekerabatan suku-suku tersebut.
7. Bahasa
Setiap suku bangsa mempunyai alat komunikasi
sendiri-sendiri yang terkadang hanya dimengerti dan dipakai oleh suku
itu sendiri.Itulah yang dinamakan dialek. Lalu, bagaimana suku-suku di
Indonesia bisa berkomunikasi dengan suku yang lain?
Bentuk Karya Tari Berdasarkan Jumlah Penari
Jumlah penari dalam sebuah tarian berbeda-beda, ada
tarian yang dibawakan oleh seorang penari saja dan ada yang dibawakan
secara massal.
Tari Tunggal
Tari tunggal adalah tari yang dibawakan oleh seorang
penari saja.Contohnya tari Gambyong dari Surakarta.Namun tari tunggal
juga dapat ditarikan oleh banyak penari. Beberapa contoh tarian tunggal
Nusantara antara lain :
- Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
- Tari Gandrung dari Banyuwangi Jawa Timur
- Tari Taledhek dari Jawa timur
- Tari Gambyong dari Jawa tengah
- Tari Cokek dari Jawa tengah
- Tari Batek baris dari Sumbawa
- Tari Kancet papatai dari Kalimantan (Dayak kenyah)
- Tari Kancet lasan dari Kalimantan (Dayak kenyah)
- Tari Leleng dari Kalimantan
- Tari Hudoq dari Kalimantan
- Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara
Tari Berpasangan
Tari ini ditarikan secara berpasangan oleh dua orang
penari, pasangan bisa pria semua, wanita semua, ataupun pria dan wanita.
Rangkaian gerak tari jenis berpasangan saling mengisi,melengkapi,dan
terdapat interaksi dan respons gerak antar penarinya. Beberapa contoh
tari berpasangan antara lain :
- Tari Gandrung (Banyuwangi, Jawa Timur)
- Tari Remo (Jawa Timur)
- Tari salipuk (Nganjuk, Jawa Timur)
- Tari Serampang dua belas (Sumatera Utara)
- Tari Cokek (Betawi),
- Tari Jaipong (Jawa Barat),
- Tari Panji Asmara Bangun (yogyakarta),
- Tari Oleg Tamulilingan, Tari Sekar Ibing, Tari Cendrawasih, Tari Joged Bumbung, Tari Legong Keraton (Bali),
- Tari Payung (Sumatra Barat)
Tari Kelompok
Tari kelompok ditarikan oleh lebih dari dua orang
penari. Gerak yang dilakukan oleh penari belum tentu sama, sebab setiap
penari kadang-kadang mempunyai peran yang berbeda. Posisi penari pada
saat menari juga diatur. Penari yang satu dengan yang lainya harus bisa
bekerja sama. Contoh tarian kelompok antara lain:
Tari Serimpi (Yogyakarta), Tari Datun (Kalimantan
Timur), Tari Kecak, Tari Baris Gede, Pendhet (Bali). Tari Saman, Seudati
(NAD), Tari Cakalele(Maluku), dan Tari Tor Tor(Sumatera Utara), Tari
Poco-Poco(Sulawesi Utara), Tari Sajojo(Papua), Tari Kuda Lumping,
Gambyong (Jawa Tengah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar