Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema 1 : Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan
PB : 4
Masa Pergerakan Kebangsaan Indonesia
- faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah. a. Perjuangan bersifat kedaerahan. b. Perlawanan tidak dilakukan secara serentak. c. Masih bergantung pimpinan (jika pemimpin tertangkap, perlawanan terhenti). d. Kalah dalam persenjataan. e. Belanda menerapkan politik adu domba.
- Kaum terpelajar ingin berjuang dengan cara yang lebih modern, yaitu menggunakan kekuatan organisasi.
- Berdirinya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
- a. Masa awal pergerakan nasional (tahun 1900-an) b. Masa awal radikal (tahun 1920-1927-an) c. Masa moderat (tahun 1930-an)
- Sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di Indonesia, pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Dr. Sutomo
Banyak faktor yang memicu munculnya rasa kebangsaan di Indonesia. Salah satunya kenangan kejayaan masa lalu. Kenangan kejayaan masa lalu, khususnya pada kejayaan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya serta kebesaran kerajaankerajaan Islam. Pada masa Majapahit, kerajaan itu mampu menguasai seluruh Nusantara.
Adapun pada masa Sriwijaya, kerajaan mampu berkuasa di lautan karena pasukan maritimnya kuat.
Pengaruh dan Keberlanjutan Keadaan Masyarakat Indonesia
Pengaruh perkembangan dan keadaan
masa munculnya rasa kebangsaan terhadap kehidupan masa kemerdekaan hingga
sekarang di bidang pendidikan
|
||||||||||
Perkembangan
pendidikan nasional sejak masa kebangkitan menyebabkan para cendekiawan
menjadi pelopor dan pemimpin bangsa saat ini
|
||||||||||
Pengaruh perkembangan dan keadaan masa munculnya
rasa kebangsaan terhadap kehidupan masa kemerdekaan hingga sekarang di bidang
ekonomi
|
||||||||||
Terbentuknya
masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan serta meningkatkan
taraf hidup bangsa Indonesia.
|
||||||||||
Pengaruh
perkembangan dan keadaan masa munculnya rasa kebangsaan terhadap kehidupan
masa kemerdekaan hingga sekarang di bidang politik
|
||||||||||
Banyak
muncul organisasi-organisasi pergerakan dan muncul paham-paham baru seperti
nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, dan pancasilaisme.
|
||||||||||
Pengaruh perkembangan dan keadaan masa munculnya
rasa kebangsaan terhadap kehidupan masa kemerdekaan hingga sekarang di bidang
sosial dan budaya
|
||||||||||
Bidang
sosial budaya ditunjukan dengan adanya upaya untuk melindungi, memperbaiki,
dan mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya
budaya asing.
Kosakata Pada Bacaan "Peristiwa Sumpah Pemuda 1928"
Peristiwa Sumpah Pemudah (Halaman 53)
Arti Penting Istilah Indonesia bagi Perjuangan Bangsa Indonesia
Ayo Berdiskusi
Sejak J.R.
Logan menggunakan kata “Indonesia” untuk menyebut penduduk dan kepulauan
Nusantara (1850), istilah “Indonesia” mulai dikenal. Bahkan, beberapa
tokoh banyak menulis artikel tentang keberadaan Nusantara dengan istilah
“Indonesia”, dan tidak lagi dengan Istilah “Hindia–Belanda”.
Dalam
perkembangan selanjutnya, istilah “Indonesia” dijadikan sebagai nama
organisasi para mahasiswa Indonesia di negeri Belanda, yaitu Perhimpunan
Indonesia (Indonesische Vereeniging). Istilah “Indonesia” makin populer
setelah ditetapkannya Ikrar Sumpah Pemuda.
Sekarang,
diskusikan bersama temanmu arti penting penggunaan istilah “Indonesia”
bagi perjuangan bangsa Indonesia. Adakah hubungannya dengan proses
pergerakan bangsa Indonesia?
Penggunaan
kata atau istilah Indonesia menjadi sangat penting di dalam pergerakan
dan perjuangan bangsa Indonesia menghadapi kaum penjajah dalam upaya
mencapai kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia. Kata Indonesia telah
dijadikan identitas nasional yang dapat mempersatukan seluruh pergerakan
bangsa di dalam menentang kekuasaan pemerintah kolonial Belanda di
wilayah Indonesia. Kata Indonesia juga telah menjadi perekat dan lambang
perjuangan bangsa Indonesia.
Unsur Pembeda Suku BangsaUnsur Pembeda Suku BangsaBerikut ini merupakan beberapa hal yang dapat membedakan antar suku bangsa, antara lain: 1. Adat Istiadat Setiap suku bangsa pasti memiliki adat istiadat tertentu, meliputi upacara adat dan kebiasaan-kebiasaan lain. Kebiasaan-kebiasaan tersebut sudah dijalankan secara turun-temurun dalam suatu suku. Contohnya upacara pembakaran mayat (ngaben) di Bali. Perbedaan adat istiadat menunjukkan perbedaan kebudayaan yang tampak dari pola perilaku atau gaya hidup. Pola perilaku orang Batak yang suka bicara terus terang sehingga terkesan tegas dan keras sangat berbeda dengan pola perilaku orang Jawa Tengah (khususnya Solo dan Yogya) yang suka berbicara hati-hati penuh dengan sindiran secara halus. 2. Bahasa Daerah Tiap suku bangsa biasanya memiliki bahasa daerah tertentu. Sebagai contoh suku Jawa memakai bahasa Jawa dalam melakukan percakapan sehari-hari. Suku-suku bangsa lainnya pun menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Bahasa suku yang ada di Jawa Timur beda dengan Jawa Barat, walau mungkin serumpun namun berbeda karena suku yang juga berbeda. 3. Sistem Kekerabatan Sistem kekerabatan merupakan sistem keturunan yang dianut oleh suku bangsa tertentu berdasarkan garis ayah, garis ibu, atau kedua-duanya. a. Patrilineal Patrilineal adalah suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ayah. Patrilineal berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu pateryang berarti ayah, dan linea yang berarti garis. Jadi, patrilineal berarti mengikuti garis keturunan yang ditarik dari pihak ayah. Contoh suku yang menggunakan patrilinal adalah : Suku Batak dari Sumatra Utara Suku Ambon dari Maluku b. Matrilineal Sistem Kekerabatan Matrilineal” yaitu “Sistem kekerabatan berdasarkan Garis Keturunan Ibu”. Setiap anak yang lahir dalam sebuah keluarga minangkabau akan menjadi kerabat keluarga ibunya, bukan kerabat ayahnya yang biasa terjadi di suku-suku lain di Indonesia. Contoh suku yang menggunakan istem matrilineal adalah : Suku Minangkabau dari Sumatra Barat, Suku Enggano dari Bengkulu, Suku Petalangan di kabupaten Pelalawan, provinsi Riau. Suku Aneuk Jamee dari Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya dan Simeulue Suku Sakai merupakan salah satu suku terasing di Indonesia yang hidup di pedalaman Riau. Suku Ocu merupakan salah satu suku yang hidup di wilayah kabupaten Kampar, Riau. Suku Lawangan di kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, dan Tapin, di Provinsi Kalimantan Selatan. Suku Kerinci merupakan suku bangsa yang mendiami Kabupaten Kerinci. c. Parental/Bilateral Parental atau Bilateral adalah sistem kekeluargan dengan menarik garis keturunan dari kedua belah pihak orang tua, yaitu baik dari garis bapak maupun dari garis ibu yang dikenal dengan sebutan sistem parental atau bilateral. Sistem kekeluargaan parental atau bilateral ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu bahwa yang merupakan ahli waris adalah anak laki-laki maupun anak perempuan. Mereka mempunyai hak yang sama atas harta peninggalan orang tuanya sehingga dalam proses pengalihan/pengoperan sejumlah harta kekayaan dari pewaris kepada ahli waris, anak laki-laki dan anak perempuan mempunyai hak untuk diperlakukan sama. Bberapa suku yang menggunakan sistem ini antara lain : Suku Sunda dari Jawa Barat Suku Betawi dari Jakarta Suku Jawa dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta Suku Bugis dari Sulawesi Selatan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar