Rabu, 04 Maret 2020

TEMA 8 SUB 1 PB 6

MATERI AJAR HARI RABU, 04 MARET 2020

TEMA  8           : LINGKUNGAN SAHABAT KITA
Subtema  1        :

Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak 
Pada hari Minggu, 11 Desember 2016 digelar acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah.Acara ini biasa digelar setiap tahun.Tujuan digelarnya acara ini adalah supaya anak Indonesia mengenal keragaman lingkungan dan kebudayaannya.Saat ini anak-anak dibanjiri dengan permainan digital melalui alat-alat elektronika.Dengan permainan digital itu anak merasa tidak perlu bermain dengan teman sebayanya.Oleh karena itu, permainan tradisional menjadi jurus ampuh agar anak-anak kembali kepada nilai-nilai kebersamaan.Hal tersebut setidaknya diutarakan Zaini Alif dari Komunitas Hong saat di acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia.

“Banyak permainan tradisional di Indonesia yang tidak hanya menyajikan keseruan, tapi juga kaya nilai-nilai.Misalnya di Jawa ada permainan dingklik oglak aglik, di Sunda ada perepet jengkol, dan sebagainya.Keragaman itu mengajarkan bagaimana kita toleran atas perbedaan.Jadi perbedaan bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, justru itu bisa menjadi suatu keunggulan,” kata Zaini.
Permainan Dhingklik Oglak Aglik
dan Permainan Perepet Jengkol
Permainan tradisional merupakan permainan sederhana dimainkan oleh anak-anak jaman dulu. Kebanyakan permainan ini  memang dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang tidak mengenal dunia luar menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi.Hal ini yang kemudian mendorong terciptanya beberapa jenis permainan tradisional.
Sayangnya perkembangan jaman khususnya perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat jenis permainan ini perlahan mulai menghilang. Beberapa macam permainan tradisional antara lain sebagai berikut : Gobag Sodor, Delikan, Ingkling, Benthik, Dakon, Jamuran, Eggrang, Bebentengan, Sunda Manda, Maqgalaceng, Allogo, Ceklen dan masih banyak yang lainnya.
Permainan dhingklik oglak aglik serupa dengan permainan perepet jengkol.Keduanya merupakan permainan tradisional anak.Permainan dhingklik oglak aglik dimainkan di Jawa Tengah dan permainan perepet jengkol dimainkan di Jawa Barat.
Arti dari permainan dingklik oglak-aglik ini terdiri dari dua arti, yaitu dingklik dalam bahasa Jawa yang berarti bangku yang pendek, sedangkan oglak-aglik artinya goyang-goyang.Dan arti keseluruhannya adalah bangku pendek yang bergoyang-goyang.
Maksud dari permainan ini adalah mengajarkan tentang kepemimpinan, kekompakan dan ketahanan dalam suatu kelompok.Semua berhak untuk menjadi pemimpin tanpa adanya syarat atau apapun itu. Ketika pemimpin yang adil dan bijak dalam menyikapi suatu hal, maka ketahanandan kekompakan dalam suatu kelompok akan terjaga. Oleh karenanya permainan ini bukan dikategorikan sebagai permainan pertandingan, namun permainan ketahanan dan keseimbangan.
Sedangkan permaian Prepet Jengkol banyak dimainkan di daerah Jawa Barat. Meski nama permainannya adalah perepet jengkol tapi sebenarnya dalam permainan tradisional tersebut sama sekali tidak melibatkan jengkol. Permainan tradisional ini berkembang dengan populer di kalangan suku sunda pada jaman dulu. Perepet jengkol ini dilakukan sedikitnya oleh tiga orang, namun akan semakin ramai kalau dimainkan oleh lebih dari tiga orang.
Kedua  permainan ini dilakukan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 3-5 anak.Semua anggota berdiri melingkar saling membelakangi dan berpegangan tangan.Kaki kanan atau kaki kiri setiap anggota kelompok lalu saling bertautan.
Kemudian, dengan satu kaki yang menapak, mereka bergerak melingkar sambil menyanyikan lagu daerah. Kelompok yang paling lama mempertahankan tautan kaki sambil bergerak akan menjadi pemenang. Berikut lagu yang dinyanyikan di Jawa Tengah.
Ayo Bernyanyi
Nyanyikan lagu “Syukur” berikut bersama teman-temanmu dengan khidmat.Pahamilah makna lirik atau syairnya.
Lagu “Syukur” merupakan salah satu lagu wajib.Lagu wajib adalah lagu yang wajib dipelajari oleh siswa dalam rangka menanamkan rasa cinta tanah air, menghargai jasa pahlawan, dan membakar semangat perjuangan agar selalu menyala.Wajib untuk sebuah negara tentunya lagu yang mengungkapkan rasa patriotik, semangat perjuangan, semangat mencintai negara dan lagu yang mampu membawa identitas sebuah negara. Ciri-ciri lagu wajib antara lain sebagai berikut.
  1. Lirik lagu wajib bertujuan untuk menanamkan sikap cinta tanah air, kepahlawanan, nasionalisme, serta rela berkorban demi bangsa dan negara.
  2. Biasanya, lagu wajib menggunakan irama yang penuh semangat dan atau berupa himne.
  3. Lagu-lagu wajib diajarkan, dipelajari, dan dihayati sesuai dengan maksud dan tujuan yang terkandung di dalamnya.
”Syukur” menunjukan kan rasa terima kasih bangsa Indonesia yang tulus atas karunia Tuhan memberikan tanah air Indonesia. Lagu dimaksudkan sebagai pengakuan rakyat Indonesia bahwa hanya disebabkan atas kebesaran Tuhan dan kemurahan hati-Nya saja, bangsa Indonesia diberikan bumi pertiwi ini.Maka, ucapan syukur yang disembahkan kehadirat-Nya mesti senantiasa dilakukan semua anak bangsa Indonesia.
Lirik Lagu Syukur
Ciptaan: H. Mutahar
Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Kehadirat-Mu Tuhan
Bersyukur sebagai negara merdeka harus terus kita wujudkan dalam setiap kesempatan, kapan pun dan di mana pun.Rasa syukur sebagai bentuk cinta tanah air dapat kita lakukan dengan berbagai hal, salah satunya dengan menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman bangsa.
Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang.Disebut tangga nada apabila sebuah tangga nada terdiri atas delapan tingkatan dengan urutan dari tingkat pertama sampai delapan.Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada mayor dan minor.Tiap tangga nada dibedakan dengan jarak.
Tangga Nada Minor
Dalam teori musik, tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonik.Tangga nada ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam tangga nada minor (asli) adalah: 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Sebagai contoh, tangga nada A minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A’.
Tangga nada minor dapat dilihat sebagai mode musik ke-enam dalam tangga nada mayor.Tangga nada minor kadangkala dianggap mempunyai bunyi yang cenderung lebih sedih dibandingkan dengan tangga nada mayor.Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
  • Bersifat sedih.
  • Kurang bersemangat.
  • Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A.
  • Mempunyai pola interval : 1, ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1.
Beberapa lagu yang dimainkan di tangga nada minor adalah lagu Syukur ciptaan H. Muntahar, Gugur Bunga  ciptaan Ismail Marzuki, Bubuy Bulan, Tuhan ciptaan Bimbo, dan Trima Kasihku ciptaan Sri Widodo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Ajar Jum'at, 22 November 2024

  Hari / Tanggal                   :  Jum'at, 22 November 2024 Kelas                                 :  2A Mata Pelajaran               ...