TEMA 8 LINGKUNGAN SAHABAT KITA
SUBTEMA 1 Manusia dan Lingkungan
Lagu
Kampungku diciptakan oleh AT Mahmud. Nada dasar yang digunakan pada lagu
tersebut adalah Do = C. Sedangkan tanda tempo yang digunakan adalah Agak Cepat.
Artinya lagu tersebut dinyanyikan dengan tempo agak cepat.Lagu “Kampungku”
menceritakan sebuah kampung di tepi sungai tempat perahu-perahu
melintas.Rumah-rumah di kampung itu terbuat dari bambu.
Berikut
ini not lagu Kampungku karya AT Mahmud.
Kampungku
Kam
pungku tepi sungai dengan rumah bambu
Kam
pungku tepi sungai tempat lintas prahu
Di
sana mulai kembang rasa kasih sayang
Padamu
kampung slalu kukenang
Tangga
nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang, misalnya 1 2 3 4 5 6 7
1 (do, re, mi, fa, so, la, si, do). Dalam seni musik, tangga nada dibagi
menjadi dua yaitu tangga nada diatonis dan tangga nada pentatonis.Tangga nada
pentatonis adalah jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok. Ragam
tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan nada yang
didengar.Berdasarkan nadanya, ada tangga nada yang menggunakan pelog dan
slendro.Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada ini adalah gamelan.
Tangga
nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri atas tujuh nada.Nada-nada pada
piano dan organ termasuk sistem diatonis.Tangga nada diatonis terdiri atas
beberapa jenis.
Tangga
nada diatonis mayorTangga
nada diatonis mayor adalah tangga nada yang susunan nadanya berjarak 1 – 1 -
1/2 - 1 - 1 - 1 - 1/2.Contoh tangga nada mayor sebagai berikut.
Teks
cerita fiksi adalah cerita rekaan yang merupakan hasil olahan imajinasi
pengarangnya. Dengan membaca cerita fiksi diharapkan bisa mengembangkan
kemampuan imajinasi seseorang.Cerita fiksi bisa berbentuk cerpen (cerita pendek),
novel, film, dan komik.Salah satu unsur dalam cerita fiksi adalah urutan
peristiwa.Urutan peristiwa adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin
dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita.Urutan peristiwa dapat juga
diartikan jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu.
Pada
tulisan ini akan mempelajari sedikit tentang mengidentfikasi urutan peristiwa
dalam teksfiksi. Seperti yang dapat anda baca pada teks di bawah ini.
Bunga
Paling Berharga
Makale tinggal di sebuah desa yang
selalu kekeringan.Hujan jarang turun di desa itu sehingga tidak banyak
tetumbuhan.Jangankan bunga-bungaan, semak-semak pun jarang ditemui.
Suatu hari, sebelum berakhirnya
pelajaran, Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku
tulis.Buku tulis itu halaman-halaman dalamnya berwarna putih dan bersampul
merah.Indah sekali.
“Buku tulis itu untuk kalian.Kalian
boleh menulis apa saja di dalamnya,” kata Bu Mala.
“Saya mau menuliskan catatan harian di
buku ini,” kata Nola.
“Saya mau menggambar wajah setiap orang
yang saya temui,” kata Wendi yang hobi menggambar.
“Saya mau membuat herbarium,” kata
Makale.
Bu Mala memandang Makale dengan penuh
keheranan mendengar ucapan Makale.
“Kamu mau membuat herbarium?” tanya Bu
Mala kepada Makale.
“Ya.Seorang pelancong pernah
menunjukkan buku herbariumnya kepada saya.Herbarium itu sangat indah,” jawab
Makakale.
“Tetapi, untuk membuat herbarium kamu
akan membutuhkan banyak daun. Tahukah kamu?” tanya Bu Mala.
Makale menganggukkan kepalanya sambil
berkata, “Atau bunga...”
“Di mana kamu akan mencarinya?” tanya
teman-teman Makale.
Makale memandang keluar jendela. Tidak
tampak tanaman sama sekali.
“Saya akan mendapatkannya,” kata Makale
sambil tersenyum.
Hari berganti hari.Waktu berlalu dengan
cepat.Buku tulis merah milik para siswa Bu Mala telah berisi berbagai cerita,
gambar, dan foto.Hanya buku tulis Makale yang masih kosong.
Pada suatu hari, sebuah awan hitam
berhenti di atas desa tempat tinggal Makale.Tak lama kemudian awan hitam itu
mencurahkan hujan yang sangat deras.Benih-benih tumbuhan yang terkubur di dalam
tanah tandus desa itu pun tumbuh.Sepetak kebun terbentuk.Bunga-bunga merah
kecil memenuhi petak kebun itu.
Makale senang.Dipetiknya sekuntum bunga
merah.Hanya satu.Kemudian, ditempelkannya bunga itu di dalam buku tulis
merahnya.Hari berikutnya, bunga-bunga lainnya telah layu karena terbakar
matahari.
Di dalam kelas, Makale berseru dengan
gembira.
“Saya sudah membuat herbarium saya, Bu
Mala.”
Bu Mala membuka buku tulis merah
Makale.Herbarium itu hanya satu halaman.Hanya ada satu bunga di dalamnya.Namun,
bunga itu paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.
Disadur dari “52 Dongeng di hari
Kamis”; Jakarta: BIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar