MATERI AJAR HARI SENIN, 21 OKTOBER 2019
TEMA 4 SUBTEMA 1 PB 6
Tanggungjawab Sebagai Warga Sekolah | ||
---|---|---|
Bentuk Tanggung Jawab | Pelaksanaan Tanggung Jawab | |
1. | Menjaga kebersihan sekolah | a. Membersihkan kelas. b. Kerja bakti membersihkan halaman sekolah. |
2. | Mentaati tata tertib sekolah | a. Datang ke sekolah tepat waktu. b. Menjaga ketenangan saat kegiatan belajar mengajar. c. Menggunakan seragam sekolah. |
Ibu Guru berpantun. Inilah pantun yang diucapkan Ibu Guru di depan kelas.
Pergi ke pasar membeli batik
Jangan lupa pula beli durian
Duhai muridku tampan dan cantik
Bagaimana kabar kalian
Semua anak menjawab, “kabar baik, bu.” Sontak Ibu Guru tersenyum. Selanjutnya, Ibu Guru mengulas kembali materi tentang pantun. Inilah ulasan singkat tentang pantun yang disampaikan Ibu Guru.
Pantun merupakan karya yang dapat menghibur sekaligus menegur. Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran karena ungkapan tersebut disusun dengan kata-kata sedemikian rupa sehingga menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam mendidik dan menyampaikan hal-hal yang bermanfaat.
Pantun memiliki dua bagian, yaitu sampiran (baris pertama dan kedua) dan isi (bait ketiga dan keempat). Pantun banyak macamnya dan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Berdasarkan siklus kehidupan (usia), pantun dibedakan menjadi tiga.
- Pantun anak-anak, yaitu pantun yang memiliki kaitan dengan masa kanak-kanak yang menggambarkan makna suka cita maupun duka cita.
- Pantun orang muda, yaitu pantun mengenai kehidupan masa muda yang berisi atau bermakna perkenalan, hubungan asmara dan rumah tangga, perasaan (kasih sayang, iba, iri), dan nasib.
- Pantun orang tua, yaitu pantun mengenai orang tua mengenai adat budaya, agama, dan nasihat.
2. Berdasarkan isinya, pantun dibedakan sebagai berikut.
- Pantun jenaka adalah pantun yang berisi hal-hal lucu dan menarik
- Pantun nasihat adalah pantun yang berisi nasihat dengan tujuan mendidik dan memberikan nasihat moral, budi perkerti, dan lainnya.
- Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan teka teki dan pendengar atau pembaca diberi kesempatan untuk menjawab atau membalas teka-teki pantun tersebut.
- Pantun kiasan adalah pantun yang berisi perumpamaan atau ibarat, biasa digunakan untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat.
1. Pantun Jenaka
Kapal berlayar di laut jawa
Nakhoda mengacungkan jempol
Adik menangis lalu tertawa
Melihat kakak masih mengompol
Makna pantun:
Anak kecil yang tadinya menangis menjadi tertawa karena melihat kakaknya mengompol
2. Pantun Nasihat
Merah muda baju si bibi
Di tangan ada bayam seikat
Masalah warga datang bertubi
Berkumpulah untuk mufakat
Makna pantun:
Setiap manusia hendaknya menyisakan waktunya untuk berkumpul bersama
warga kampungnya. Berkumpul untuk membicarakan masalah bersama sehingga
mencapai mufakat.
3. Pantun Teka-Teki
Ari menari sampur melebar.
Tersenyum ceria semua terhibur.
Berbadan besar telingannya lebar.
Hidungnya panjang suka menyembur?
Maknapantun:
Binatang berbadan besar, telinga lebar, hidung panjang, suka menyembur adalah gajah.
4. Pantun Kiasan
Diam lisan banyak merenung.
Lompat tinggi anak tupai.
Hendak hati memeluk gunung.
Apa daya tangan tak sampai.
Makna pantun:
Memiliki keinginan yang sangat besar namun sangat mustahil tercapai.
Ayo Bernyanyi!
Halo-Halo Bandung merupakan lagu bertangga nada mayor. Pada dasarnya, tangga nada dibedakan menjadi tangga nada mayor dan tangga nada minor. Kamu tentu masih ingat tentang tangga nada mayor dan minor, bukan? Tidak ada salahnya kamu ingat kembali tentang tangga nada berikut ini.
Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada. Tangga nada dimulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya do, re, mi, fa, so, la, si, do. Tangga nada dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Tangga Nada Mayor
Sebagai contoh, tangga nada A mayor adalah C, D, E, F, G, A, B, C’
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Bersifat riang gembira.
- Bersemangat.
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do.
- Memiliki pola interval : 1 , 1 , ½, 1 , 1 , 1, ½.
2. Tangga Nada Minor
Dalam teori musik, tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonik. Tangga nada ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam tangga nada minor (asli) adalah: 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Sebagai contoh, tangga nada A minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A’.
Tangga nada minor dapat dilihat sebagai mode musik ke-enam dalam tangga nada mayor. Tangga nada minor kadangkala dianggap mempunyai bunyi yang cenderung lebih sedih dibandingkan dengan tangga nada mayor.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Bersifat sedih.
- Kurang bersemangat.
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A.
- Mempunyai pola interval : 1, ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1.
Tangga nada mayor relatif dari suatu tangga nada minor, ditentukan dengan menaikkan nada tonika tangga nada minor tersebut sebanyak satu nada dan satu seminada (tiga setengah langkah), yaitu dengan interval terts minor. Jika tanda mula suatu tangga nada, misalnya G mayor, terdiri atas satu kres, maka tangga nada minor relatifnya, E minor, juga memiliki satu kres sebagai tanda mula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar